Dalam perdagangan futures aset kripto, pentingnya strategi stop loss tidak dapat disangkal. Saat pertama kali terjun ke industri ini, saya pernah menggunakan metode stop loss dengan proporsi tetap, tetapi segera menyadari keterbatasannya. Ketika harga Ether berfluktuasi secara drastis pada tahun 2020, saya memicu stop loss tiga kali dalam satu hari, dengan kerugian modal mencapai 20%. Pelajaran ini membuat saya sadar bahwa strategi stop loss yang efektif harus mampu beradaptasi dengan perubahan dinamis pasar.
Setelah bertahun-tahun praktik, saya secara bertahap menyempurnakan metode stop loss dinamis yang didasarkan pada ATR (Average True Range). ATR dapat secara akurat mencerminkan fluktuasi koin, dan perhitungannya relatif sederhana. Cara saya adalah dengan mengamati indikator ATR pada periode 1 jam dan menetapkan titik stop loss pada 1,5 kali ATR.
Sebagai contoh, ATR Ethereum selama 1 jam pada bulan Maret tahun ini sekitar 60 dolar, jadi saya akan menetapkan stop loss di 90 dolar. Pada bulan Mei, jika fluktuasi Ethereum berkurang dan ATR turun menjadi 30 dolar, titik stop loss akan disesuaikan menjadi 45 dolar. Metode ini dapat melindungi posisi saat fluktuasi besar dan mengendalikan risiko saat pasar stabil.
Namun, pengaturan stop loss yang terlalu konservatif juga dapat menyebabkan kerugian. Saya pernah mengatur titik stop loss jauh di bawah nilai saran ATR saat berdagang Solana pada tahun 2021. Hasilnya adalah saya terkena stop loss beberapa kali akibat fluktuasi pasar jangka pendek, dan kehilangan kesempatan untuk ikut serta dalam kenaikan harga selanjutnya. Jika saat itu saya menggunakan strategi stop loss 1,5 kali ATR, saya bisa meraih kenaikan sebesar 20 dolar.
Pengalaman ini membuat saya menyadari bahwa, terlepas dari jenis Aset Kripto yang diperdagangkan, prinsip stop loss berbasis ATR harus diikuti dengan ketat. Saya sekarang berkomitmen untuk mengatur stop loss dalam rentang 1,5 hingga 2 kali ATR, metode ini membantu saya mempertahankan stabilitas di pasar Aset Kripto yang bergejolak.
Bagi investor yang bercita-cita untuk Perdagangan Futures, saya sarankan untuk meluangkan waktu untuk mempelajari dan mempraktikkan metode stop loss ATR. Ini tidak hanya akan membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan Anda untuk merasakan fluktuasi pasar. Ingat, perdagangan yang sukses tidak hanya bergantung pada keuntungan, tetapi juga pada bagaimana cara mengendalikan kerugian secara efektif.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam perdagangan futures aset kripto, pentingnya strategi stop loss tidak dapat disangkal. Saat pertama kali terjun ke industri ini, saya pernah menggunakan metode stop loss dengan proporsi tetap, tetapi segera menyadari keterbatasannya. Ketika harga Ether berfluktuasi secara drastis pada tahun 2020, saya memicu stop loss tiga kali dalam satu hari, dengan kerugian modal mencapai 20%. Pelajaran ini membuat saya sadar bahwa strategi stop loss yang efektif harus mampu beradaptasi dengan perubahan dinamis pasar.
Setelah bertahun-tahun praktik, saya secara bertahap menyempurnakan metode stop loss dinamis yang didasarkan pada ATR (Average True Range). ATR dapat secara akurat mencerminkan fluktuasi koin, dan perhitungannya relatif sederhana. Cara saya adalah dengan mengamati indikator ATR pada periode 1 jam dan menetapkan titik stop loss pada 1,5 kali ATR.
Sebagai contoh, ATR Ethereum selama 1 jam pada bulan Maret tahun ini sekitar 60 dolar, jadi saya akan menetapkan stop loss di 90 dolar. Pada bulan Mei, jika fluktuasi Ethereum berkurang dan ATR turun menjadi 30 dolar, titik stop loss akan disesuaikan menjadi 45 dolar. Metode ini dapat melindungi posisi saat fluktuasi besar dan mengendalikan risiko saat pasar stabil.
Namun, pengaturan stop loss yang terlalu konservatif juga dapat menyebabkan kerugian. Saya pernah mengatur titik stop loss jauh di bawah nilai saran ATR saat berdagang Solana pada tahun 2021. Hasilnya adalah saya terkena stop loss beberapa kali akibat fluktuasi pasar jangka pendek, dan kehilangan kesempatan untuk ikut serta dalam kenaikan harga selanjutnya. Jika saat itu saya menggunakan strategi stop loss 1,5 kali ATR, saya bisa meraih kenaikan sebesar 20 dolar.
Pengalaman ini membuat saya menyadari bahwa, terlepas dari jenis Aset Kripto yang diperdagangkan, prinsip stop loss berbasis ATR harus diikuti dengan ketat. Saya sekarang berkomitmen untuk mengatur stop loss dalam rentang 1,5 hingga 2 kali ATR, metode ini membantu saya mempertahankan stabilitas di pasar Aset Kripto yang bergejolak.
Bagi investor yang bercita-cita untuk Perdagangan Futures, saya sarankan untuk meluangkan waktu untuk mempelajari dan mempraktikkan metode stop loss ATR. Ini tidak hanya akan membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan Anda untuk merasakan fluktuasi pasar. Ingat, perdagangan yang sukses tidak hanya bergantung pada keuntungan, tetapi juga pada bagaimana cara mengendalikan kerugian secara efektif.