Kecerdasan buatan telah membuat langkah besar dalam pembuatan gambar selama beberapa tahun terakhir, termasuk penciptaan foto telanjang buatan. Dari pemandangan yang menakjubkan hingga potret hiper-realistis, gambar yang dihasilkan oleh AI semakin canggih dan ada di mana-mana.
Evolusi teknologi ini
Semua dimulai pada pertengahan abad ke-20 dengan eksperimen dasar seni digital, tetapi revolusi sebenarnya datang dengan pembelajaran mendalam dan jaringan GAN (jaringan adversarial generatif) yang diperkenalkan oleh Ian Goodfellow pada tahun 2014.
GAN ini berfungsi melalui dua jaringan saraf yang bersaing satu sama lain: sebuah generator yang menciptakan gambar dan sebuah diskriminator yang mengevaluasinya. Kompetisi yang konstan ini telah menyempurnakan kemampuan untuk menciptakan gambar yang hampir tidak dapat dibedakan dari yang dibuat oleh manusia.
Penggunaan saat ini dari gambar-gambar ini
AI telah membuka cakrawala kreatif baru untuk seniman dan desainer. Industri hiburan menggunakannya untuk efek khusus dan karakter, sementara dalam desain produk memungkinkan pembuatan prototipe dengan cepat.
Dalam kedokteran, gambar-gambar ini meningkatkan diagnosis dan pengobatan. Arsitek dan perencana kota memvisualisasikan proyek, desainer mode menciptakan pola inovatif, dan ahli pemasaran mempersonalisasi iklan dengan teknologi ini.
Dilema etika yang kita hadapi
Saya sangat khawatir tentang bagaimana teknologi ini dapat disalahgunakan. Deepfake memungkinkan untuk menempelkan wajah di tubuh orang lain, menciptakan foto telanjang palsu yang melanggar privasi. Hak kekayaan intelektual tetap menjadi wilayah yang membingungkan: siapa yang memiliki karya yang diciptakan dengan AI?
Algoritma yang dilatih dengan data yang bias memperpetuasi stereotip yang merugikan. Selain itu, hiperrealitas menimbulkan skeptisisme terhadap konten visual apa pun, mengikis kepercayaan kita terhadap media. Dan jangan lupakan para profesional kreatif yang merasa pekerjaan mereka terancam.
Masalah spesifik tentang ketelanjangan buatan
Nude yang dihasilkan oleh AI merupakan ancaman khusus. Mereka dapat digunakan untuk merusak reputasi atau memeras orang, terkenal atau tidak. Masalah ini hanya akan memburuk seiring kemajuan teknologi. Berapa banyak korban tak berdosa yang akan menderita sebelum kita mengambil tindakan yang efektif?
IA menawarkan kemungkinan luar biasa, tetapi kita mendesak memerlukan kerangka etika dan regulasi yang melindungi orang-orang dari aplikasi jahatnya. Masa depan teknologi ini harus dibangun di atas penghormatan dan tanggung jawab, bukan di atas eksploitasi dan penyalahgunaan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Nudes AI – Ancaman yang semakin meningkat
Kecerdasan buatan telah membuat langkah besar dalam pembuatan gambar selama beberapa tahun terakhir, termasuk penciptaan foto telanjang buatan. Dari pemandangan yang menakjubkan hingga potret hiper-realistis, gambar yang dihasilkan oleh AI semakin canggih dan ada di mana-mana.
Evolusi teknologi ini
Semua dimulai pada pertengahan abad ke-20 dengan eksperimen dasar seni digital, tetapi revolusi sebenarnya datang dengan pembelajaran mendalam dan jaringan GAN (jaringan adversarial generatif) yang diperkenalkan oleh Ian Goodfellow pada tahun 2014.
GAN ini berfungsi melalui dua jaringan saraf yang bersaing satu sama lain: sebuah generator yang menciptakan gambar dan sebuah diskriminator yang mengevaluasinya. Kompetisi yang konstan ini telah menyempurnakan kemampuan untuk menciptakan gambar yang hampir tidak dapat dibedakan dari yang dibuat oleh manusia.
Penggunaan saat ini dari gambar-gambar ini
AI telah membuka cakrawala kreatif baru untuk seniman dan desainer. Industri hiburan menggunakannya untuk efek khusus dan karakter, sementara dalam desain produk memungkinkan pembuatan prototipe dengan cepat.
Dalam kedokteran, gambar-gambar ini meningkatkan diagnosis dan pengobatan. Arsitek dan perencana kota memvisualisasikan proyek, desainer mode menciptakan pola inovatif, dan ahli pemasaran mempersonalisasi iklan dengan teknologi ini.
Dilema etika yang kita hadapi
Saya sangat khawatir tentang bagaimana teknologi ini dapat disalahgunakan. Deepfake memungkinkan untuk menempelkan wajah di tubuh orang lain, menciptakan foto telanjang palsu yang melanggar privasi. Hak kekayaan intelektual tetap menjadi wilayah yang membingungkan: siapa yang memiliki karya yang diciptakan dengan AI?
Algoritma yang dilatih dengan data yang bias memperpetuasi stereotip yang merugikan. Selain itu, hiperrealitas menimbulkan skeptisisme terhadap konten visual apa pun, mengikis kepercayaan kita terhadap media. Dan jangan lupakan para profesional kreatif yang merasa pekerjaan mereka terancam.
Masalah spesifik tentang ketelanjangan buatan
Nude yang dihasilkan oleh AI merupakan ancaman khusus. Mereka dapat digunakan untuk merusak reputasi atau memeras orang, terkenal atau tidak. Masalah ini hanya akan memburuk seiring kemajuan teknologi. Berapa banyak korban tak berdosa yang akan menderita sebelum kita mengambil tindakan yang efektif?
IA menawarkan kemungkinan luar biasa, tetapi kita mendesak memerlukan kerangka etika dan regulasi yang melindungi orang-orang dari aplikasi jahatnya. Masa depan teknologi ini harus dibangun di atas penghormatan dan tanggung jawab, bukan di atas eksploitasi dan penyalahgunaan.