Rupee India terhadap USD sedikit melemah saat dibuka pada hari Jumat, berada di sekitar 88.30. Menurut dinamika pasar terbaru, pasangan mata uang USD/INR setelah menyentuh rekor tertinggi sebelumnya kini cenderung bergerak sideways, tetap berada di atas 88.00.
Baru-baru ini, latar belakang ketidakpastian sebagian besar berasal dari ketegangan perdagangan antara AS dan India. Amerika Serikat mengenakan tarif hingga 50% pada produk impor India pada bulan Agustus, yang sebagian disebabkan oleh pembelian minyak dari Rusia oleh India dan kegagalan untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Tarif tinggi yang dikenakan AS pada India mempengaruhi daya saing produk India di pasar global.
Mengenai hal ini, Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal baru-baru ini menyatakan keyakinannya terhadap pemulihan Rupee India dalam sebuah wawancara. Ia menyebutkan bahwa pemerintah sedang memantau situasi dengan ketat, dan percaya bahwa keadaan akan segera kembali normal. Selain itu, Goyal juga menyebutkan rasionalisasi struktur Pajak Barang dan Jasa (GST), percaya bahwa pertumbuhan konsumsi pasca-reformasi GST akan mengimbangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh revisi tarif.
Dalam hal investor asing, menurut pengamatan terbaru, laju penjualan investor institusi asing (FII) di pasar saham India minggu ini melambat, dibandingkan dengan penjualan yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
Membahas tren terbaru USD/INR, analisis teknis menunjukkan bahwa pasangan koin ini tetap berada di atas rata-rata bergerak eksponensial 20 hari, dan tren masih bullish. Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 hari berada di atas 60,00, mengindikasikan bahwa momentum bullish baru telah terbentuk. Saat ini, rata-rata bergerak 20 hari adalah dukungan kunci, sementara level bulat 89,00 adalah resistensi penting untuk menembus ke atas.
Secara umum, rupee India dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak, nilai dolar, dan aliran investasi asing. Selain itu, intervensi dan keputusan suku bunga oleh Reserve Bank of India (RBI) juga merupakan kunci yang mempengaruhi rupee. Keputusan ini biasanya bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mengendalikan inflasi, sementara suku bunga tinggi umumnya membantu meningkatkan daya tarik rupee.
Mengenai arah masa depan rupee, kondisi makroekonomi seperti inflasi, pertumbuhan PDB, dan neraca perdagangan akan terus memainkan peran penting. Interaksi antara faktor-faktor ini dan permintaan investasi eksternal mungkin terus mempengaruhi rupee, dan pasar akan memperhatikan perubahan ini serta dampak lanjutan yang ditimbulkannya. Apa pendapat Anda tentang pergerakan rupee India dan USD? Atau apakah Anda memiliki pengalaman investasi serupa? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Rupee India terhadap USD sedikit melemah saat dibuka pada hari Jumat, berada di sekitar 88.30. Menurut dinamika pasar terbaru, pasangan mata uang USD/INR setelah menyentuh rekor tertinggi sebelumnya kini cenderung bergerak sideways, tetap berada di atas 88.00.
Baru-baru ini, latar belakang ketidakpastian sebagian besar berasal dari ketegangan perdagangan antara AS dan India. Amerika Serikat mengenakan tarif hingga 50% pada produk impor India pada bulan Agustus, yang sebagian disebabkan oleh pembelian minyak dari Rusia oleh India dan kegagalan untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Tarif tinggi yang dikenakan AS pada India mempengaruhi daya saing produk India di pasar global.
Mengenai hal ini, Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal baru-baru ini menyatakan keyakinannya terhadap pemulihan Rupee India dalam sebuah wawancara. Ia menyebutkan bahwa pemerintah sedang memantau situasi dengan ketat, dan percaya bahwa keadaan akan segera kembali normal. Selain itu, Goyal juga menyebutkan rasionalisasi struktur Pajak Barang dan Jasa (GST), percaya bahwa pertumbuhan konsumsi pasca-reformasi GST akan mengimbangi kerugian pendapatan yang disebabkan oleh revisi tarif.
Dalam hal investor asing, menurut pengamatan terbaru, laju penjualan investor institusi asing (FII) di pasar saham India minggu ini melambat, dibandingkan dengan penjualan yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
Membahas tren terbaru USD/INR, analisis teknis menunjukkan bahwa pasangan koin ini tetap berada di atas rata-rata bergerak eksponensial 20 hari, dan tren masih bullish. Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 hari berada di atas 60,00, mengindikasikan bahwa momentum bullish baru telah terbentuk. Saat ini, rata-rata bergerak 20 hari adalah dukungan kunci, sementara level bulat 89,00 adalah resistensi penting untuk menembus ke atas.
Secara umum, rupee India dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak, nilai dolar, dan aliran investasi asing. Selain itu, intervensi dan keputusan suku bunga oleh Reserve Bank of India (RBI) juga merupakan kunci yang mempengaruhi rupee. Keputusan ini biasanya bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mengendalikan inflasi, sementara suku bunga tinggi umumnya membantu meningkatkan daya tarik rupee.
Mengenai arah masa depan rupee, kondisi makroekonomi seperti inflasi, pertumbuhan PDB, dan neraca perdagangan akan terus memainkan peran penting. Interaksi antara faktor-faktor ini dan permintaan investasi eksternal mungkin terus mempengaruhi rupee, dan pasar akan memperhatikan perubahan ini serta dampak lanjutan yang ditimbulkannya. Apa pendapat Anda tentang pergerakan rupee India dan USD? Atau apakah Anda memiliki pengalaman investasi serupa? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi.