Pasar saham Asia menunjukkan kinerja yang campur aduk pada hari Selasa, mencerminkan keuntungan semalam di Wall Street. Momentum kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya harapan akan pemotongan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September, menyusul data pekerjaan Agustus yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Sentimen pasar semakin condong menuju kemungkinan pengurangan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin.
Sorotan Pasar
Saham Asia secara umum naik, mencerminkan tren positif di pasar AS.
Alat CME FedWatch menunjukkan probabilitas 10% untuk pemotongan suku bunga yang lebih besar sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Saham Jepang mencapai rekor tertinggi baru sebelum mundur, dipengaruhi oleh pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
Pergerakan Pasar Utama
Indeks
Kinerja
Nikkei 225 (Jepang)
Turun dari level tertinggi sepanjang masa, diperdagangkan sekitar 43.700
Hang Seng (Hong Kong)
Dipertahankan di atas 25,800
KOSPI (Korea Selatan)
Meningkat 1,07% untuk melampaui 3.250
Shanghai Composite (China)
Menurun 0,30% menjadi sekitar 3.800
Shenzhen Component (China)
Depresiasi 0.89% menjadi 12,500
Ekspektasi Tingkat Suku Bunga Federal Reserve
Pemotongan 25 basis poin pada bulan September dianggap sangat mungkin.
Pasar memperkirakan kemungkinan 90% untuk pengurangan seperempat poin.
Sebuah kesempatan 10% untuk pemotongan 50 poin yang lebih agresif juga sedang dipertimbangkan.
Indikator Ekonomi yang Akan Datang
Revisi Patokan Payroll Nonpertanian AS
Indeks Harga Produsen AS Agustus (PPI) pada hari Rabu
Indeks Harga Konsumen (CPI) data dirilis pada hari Kamis
Perkembangan Regional
Jepang: Pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba di tengah ketegangan partai yang berkuasa mempengaruhi sentimen pasar.
Hong Kong: Saham properti melonjak sekitar 2% setelah pelonggaran pembatasan pembelian rumah di Shenzhen.
Korea Selatan: Pemerintah sedang mempertimbangkan revisi terhadap pajak keuntungan modal yang diusulkan untuk pemegang saham utama.
Perspektif Investor Web3
Sementara pasar Asia tradisional menunjukkan kinerja yang campur aduk, pasar cryptocurrency, yang sering dianggap sebagai barometer untuk sentimen Web3, menunjukkan dinamika tersendiri. Investor aset digital sedang memantau pergerakan pasar tradisional ini dengan cermat untuk potensi korelasi atau divergensi yang dapat mempengaruhi valuasi cryptocurrency.
Antisipasi pemotongan suku bunga Fed, yang mempengaruhi pasar saham Asia, bisa memiliki dampak signifikan pada pasar cryptocurrency. Secara historis, kebijakan moneter akomodatif sering kali menyebabkan peningkatan selera risiko, yang menguntungkan baik kelas aset tradisional maupun digital.
Seiring dengan perkembangan kebijakan ekonomi global, para investor Web3 disarankan untuk mempertahankan pandangan holistik terhadap pasar tradisional dan cryptocurrency. Interaksi antara kedua sektor ini dapat memberikan wawasan berharga untuk keputusan investasi strategis di lanskap aset digital yang berkembang pesat.
Pernyataan: Analisis ini hanya untuk tujuan informasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Saham Asia Berbeda Arah saat Nikkei 225 Mundur dari Puncaknya
Pasar saham Asia menunjukkan kinerja yang campur aduk pada hari Selasa, mencerminkan keuntungan semalam di Wall Street. Momentum kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya harapan akan pemotongan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September, menyusul data pekerjaan Agustus yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Sentimen pasar semakin condong menuju kemungkinan pengurangan yang lebih substansial sebesar 50 basis poin.
Sorotan Pasar
Pergerakan Pasar Utama
Ekspektasi Tingkat Suku Bunga Federal Reserve
Indikator Ekonomi yang Akan Datang
Perkembangan Regional
Perspektif Investor Web3
Sementara pasar Asia tradisional menunjukkan kinerja yang campur aduk, pasar cryptocurrency, yang sering dianggap sebagai barometer untuk sentimen Web3, menunjukkan dinamika tersendiri. Investor aset digital sedang memantau pergerakan pasar tradisional ini dengan cermat untuk potensi korelasi atau divergensi yang dapat mempengaruhi valuasi cryptocurrency.
Antisipasi pemotongan suku bunga Fed, yang mempengaruhi pasar saham Asia, bisa memiliki dampak signifikan pada pasar cryptocurrency. Secara historis, kebijakan moneter akomodatif sering kali menyebabkan peningkatan selera risiko, yang menguntungkan baik kelas aset tradisional maupun digital.
Seiring dengan perkembangan kebijakan ekonomi global, para investor Web3 disarankan untuk mempertahankan pandangan holistik terhadap pasar tradisional dan cryptocurrency. Interaksi antara kedua sektor ini dapat memberikan wawasan berharga untuk keputusan investasi strategis di lanskap aset digital yang berkembang pesat.
Pernyataan: Analisis ini hanya untuk tujuan informasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.