Apakah Anda tahu masalah yang baru-baru ini dihadapi Lululemon? Peritel pakaian olahraga ini mengalami kesulitan besar akibat perubahan tarif di Amerika Serikat. Meskipun sebelumnya, mereka sudah lambat dalam inovasi dan pembaruan lini produk, memberikan kesempatan bagi pesaing, dan minat konsumen muda terhadap legging ikonik mereka juga telah menurun. Di tengah masa sulit ini, kebijakan tarif tiba-tiba berubah drastis, yang jelas menambah kesulitan bagi mereka.

Meskipun pendapatan mereka tumbuh 7% secara tahunan di kuartal kedua, terutama bergantung pada pembukaan toko baru dan keberhasilan pasar internasional, kinerja pasar AS ternyata tidak memuaskan, dengan penjualan turun 4%. Margin laba kotor turun menjadi 58,5%, dan laba per saham juga sedikit menurun. Sisa tahun ini kemungkinan tidak akan mudah, Lululemon telah menurunkan ekspektasi untuk 2025, dengan total pendapatan diperkirakan hanya tumbuh 2% hingga 4%, sementara laba per saham mungkin hanya sebesar 12,77 hingga 12,97 dolar AS—sebelumnya diperkirakan ada kenaikan 5% hingga 7%.

Penyebab utamanya tentu saja adalah tarif. Sebagian besar produk berasal dari negara yang mengenakan tarif tinggi, seperti produk dari Vietnam yang saat ini dikenakan tarif hingga 20%. Selain itu, kebijakan "pengecualian pajak mikro" yang sebelumnya memungkinkan paket dalam jumlah kecil masuk ke Amerika Serikat tanpa dikenakan pajak telah dihapus, yang berdampak signifikan pada bisnis e-commerce. Menghadapi perubahan ini, Lululemon sedang mempertimbangkan untuk meredakan tekanan melalui negosiasi dengan pemasok dan menaikkan harga. Namun, apakah upaya ini dapat mengimbangi kerugian laba kotor yang diperkirakan mencapai 240 juta dolar AS masih menjadi tanda tanya.

Perubahan perilaku konsumen meningkatkan ketidakpastian lebih lanjut, terutama saat perlambatan ekonomi, permintaan untuk pakaian olahraga kelas atas mungkin terkena dampak. Namun, bagaimana reaksi konsumen terhadap kenaikan harga, tidak ada yang berani memastikan.

Meskipun harga saham telah jatuh 56% tahun ini, nilai pasar perusahaan saat ini sedikit di atas 20 miliar dolar AS, tetapi dibandingkan dengan harga saham selama krisis keuangan 15 tahun yang lalu, "harga sayuran" ini mungkin memberikan kesempatan bagi para investor yang sabar menunggu. Meskipun tantangan di masa depan tidak kecil, terutama sebelum perbaikan ekonomi, tarif masih terus memberikan tekanan, tetapi merek kuat Lululemon dan strategi inovasi lini produk mungkin dapat membawa perubahan positif. Bagi investor yang sedikit sabar, bergabung di posisi rendah saat ini mungkin merupakan pilihan yang bijaksana. Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan Lululemon? Apakah layak untuk diharapkan?