Emas, benda kecil yang berkilauan ini, memang punya sejarah panjang. Dari zaman kuno hingga sekarang, ia selalu dianggap sebagai harta karun. Harganya pun terus meroket.

50 tahun yang lalu, satu ons hanya seharga 35 dolar. Sekarang? 4300 dolar! Naik 120 kali lipat! Gila banget.

Selama setengah abad ini, harga emas mengalami empat kali lonjakan besar. Setiap kali dengan alasan yang berbeda. Pemisahan dari dolar, krisis minyak, 911, desentralisasi dolar global... berbagai faktor mendorongnya.

Dalam dua tahun terakhir, harga emas semakin gila. Pada Oktober 2025, menembus angka 4300 dolar. Rekor tertinggi baru!

Dalam jangka panjang, emas tampil cukup baik. Tampaknya bahkan lebih hebat dari pasar saham. Tapi jangan terlalu cepat berpuas diri, ada masa di mana harga tidak bergerak selama 20 tahun. Jadi, timing sangat penting.

Ingin membeli emas? Banyak cara yang bisa dilakukan. Fisik, surat berharga, ETF, futures... Banyak pilihan. CFD tampaknya cukup populer, karena barrier-nya rendah.

Saat melakukan alokasi aset, jangan lupa emas. Ia bisa dipadukan dengan saham dan obligasi. Saat ekonomi baik, beli saham; saat tidak baik, beli emas. Kedengarannya masuk akal. Tapi bagaimana caranya tergantung situasi masing-masing. Pasar cepat berubah, harus fleksibel menanggapi.