Dalam dunia Blockchain, kebutuhan akan solusi Layer 2 (L2) khusus di jalur aset dunia nyata (RWA) telah menjadi Konsensus di industri. Kebutuhan ini muncul dari kontradiksi inheren antara karakteristik terbuka L2 umum (seperti Arbitrum One) dan persyaratan regulasi ketat RWA. Untuk mengatasi kontradiksi ini, industri sedang menjelajahi dua jalur teknologi yang sangat berbeda.
Jalur pertama yang diwakili oleh Plume Network memperkenalkan konsep "modular L2". Plume Network mengadopsi pendekatan yang pragmatis dan efisien, membangun L2 yang kompatibel dengan EVM berdasarkan tumpukan teknologi Arbitrum Orbit, dan melakukan penyelesaian di Ethereum atau Arbitrum One. Inovasi inti terletak pada pengenalan "lapisan kepatuhan on-chain", dengan menyematkan modul kepatuhan RWA yang dapat disesuaikan di lapisan aplikasi dan lapisan middleware L2, mewujudkan model "kompatibel dengan EVM, tetapi dengan akses kepatuhan". Metode ini tidak memerlukan pembangunan infrastruktur dari awal, melainkan menambahkan fungsi kepatuhan berdasarkan teknologi yang sudah matang.
Satu jalur lain diwakili oleh proyek seperti Mantra, yang mendorong pembangunan solusi "kedaulatan L1/L2". Pendekatan ini mungkin melibatkan transformasi infrastruktur yang lebih dalam, untuk mengintegrasikan persyaratan kepatuhan langsung ke dalam arsitektur dasar blockchain.
Persaingan antara dua jalur teknologi ini sebenarnya mencerminkan masalah yang lebih mendalam: Sejauh mana kepatuhan harus "dihardcode" ke dalam infrastruktur Blockchain? Jawaban untuk pertanyaan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan RWA di Blockchain.
Seiring berjalannya perlombaan teknologi ini, kita mungkin akan melihat lebih banyak solusi inovatif muncul. Apapun solusi yang akhirnya menang, kompetisi ini akan mendorong integrasi yang lebih erat antara RWA dan teknologi Blockchain, membuka kemungkinan baru untuk digitalisasi dan pengelolaan terdesentralisasi aset keuangan.
Namun, inovasi ini juga menghadapi tantangan. Bagaimana cara memenuhi persyaratan regulasi yang ketat sambil mempertahankan semangat desentralisasi Blockchain, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan kepatuhan, semua ini adalah masalah yang perlu dibahas dan diselesaikan bersama oleh industri. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak solusi hybrid yang dapat memenuhi kebutuhan regulasi sekaligus mempertahankan keunggulan inti teknologi Blockchain.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropHunterWang
· 9jam yang lalu
Pembunuh stok plume yyds
Lihat AsliBalas0
LowCapGemHunter
· 9jam yang lalu
Mengapa Anda berbicara tentang layer2 lagi.... menyebalkan
Lihat AsliBalas0
MetadataExplorer
· 9jam yang lalu
Jangan terlalu rumit, lebih baik pengawasan off-chain yang stabil.
Lihat AsliBalas0
TideReceder
· 9jam yang lalu
Apakah pengawasan yang begitu ketat benar-benar baik?
Lihat AsliBalas0
MetaMaximalist
· 9jam yang lalu
sejujurnya pendekatan plume hanya memberi makeup pada babi regulasi... sudah pernah melihat film ini sebelumnya
Dalam dunia Blockchain, kebutuhan akan solusi Layer 2 (L2) khusus di jalur aset dunia nyata (RWA) telah menjadi Konsensus di industri. Kebutuhan ini muncul dari kontradiksi inheren antara karakteristik terbuka L2 umum (seperti Arbitrum One) dan persyaratan regulasi ketat RWA. Untuk mengatasi kontradiksi ini, industri sedang menjelajahi dua jalur teknologi yang sangat berbeda.
Jalur pertama yang diwakili oleh Plume Network memperkenalkan konsep "modular L2". Plume Network mengadopsi pendekatan yang pragmatis dan efisien, membangun L2 yang kompatibel dengan EVM berdasarkan tumpukan teknologi Arbitrum Orbit, dan melakukan penyelesaian di Ethereum atau Arbitrum One. Inovasi inti terletak pada pengenalan "lapisan kepatuhan on-chain", dengan menyematkan modul kepatuhan RWA yang dapat disesuaikan di lapisan aplikasi dan lapisan middleware L2, mewujudkan model "kompatibel dengan EVM, tetapi dengan akses kepatuhan". Metode ini tidak memerlukan pembangunan infrastruktur dari awal, melainkan menambahkan fungsi kepatuhan berdasarkan teknologi yang sudah matang.
Satu jalur lain diwakili oleh proyek seperti Mantra, yang mendorong pembangunan solusi "kedaulatan L1/L2". Pendekatan ini mungkin melibatkan transformasi infrastruktur yang lebih dalam, untuk mengintegrasikan persyaratan kepatuhan langsung ke dalam arsitektur dasar blockchain.
Persaingan antara dua jalur teknologi ini sebenarnya mencerminkan masalah yang lebih mendalam: Sejauh mana kepatuhan harus "dihardcode" ke dalam infrastruktur Blockchain? Jawaban untuk pertanyaan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan RWA di Blockchain.
Seiring berjalannya perlombaan teknologi ini, kita mungkin akan melihat lebih banyak solusi inovatif muncul. Apapun solusi yang akhirnya menang, kompetisi ini akan mendorong integrasi yang lebih erat antara RWA dan teknologi Blockchain, membuka kemungkinan baru untuk digitalisasi dan pengelolaan terdesentralisasi aset keuangan.
Namun, inovasi ini juga menghadapi tantangan. Bagaimana cara memenuhi persyaratan regulasi yang ketat sambil mempertahankan semangat desentralisasi Blockchain, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan kepatuhan, semua ini adalah masalah yang perlu dibahas dan diselesaikan bersama oleh industri. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak solusi hybrid yang dapat memenuhi kebutuhan regulasi sekaligus mempertahankan keunggulan inti teknologi Blockchain.