USD/INR Naik Menjelang Pertemuan Dewan GST India

Pasangan USD/INR naik tipis pada hari Rabu, mendekati 88,23 saat India bersiap untuk pertemuan dewan Pajak Barang dan Jasa selama dua hari (GST). Pertemuan ini bertujuan untuk merevisi struktur pajak empat tingkat yang ada menjadi sistem dua lapis yang lebih sederhana.

Perdana Menteri India Narendra Modi baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meluncurkan slab GST baru sekitar festival Deepawali pada 21 Oktober, dengan tujuan untuk merangsang konsumsi. Menurut laporan, pemerintah bermaksud untuk menghapuskan bracket pajak 12% dan 28%, memindahkan barang ke kategori 5% dan 18% yang tersisa. Perubahan ini berpotensi meningkatkan tekanan inflasi di ekonomi India dan mungkin membatasi kemampuan Reserve Bank of India untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Dalam perkembangan paralel, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal menyatakan keyakinannya dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat. “Kami sedang berdialog dengan AS untuk kesepakatan perdagangan bilateral,” kata Goyal di sebuah acara industri. Dia juga menyoroti kemajuan India dalam membentuk pengaturan perdagangan baru dengan berbagai negara dan blok ekonomi.

Namun, sentimen positif ini muncul di tengah kritik yang terus-menerus dari Presiden AS Donald Trump terkait praktik perdagangan India. Trump baru-baru ini mengulangi kekhawatirannya tentang apa yang dia anggap sebagai hubungan perdagangan yang “satu sisi” antara kedua negara.

Penggerak Pasar yang Mempengaruhi USD/INR

Pergerakan naik pasangan USD/INR sebagian disebabkan oleh kekuatan umum Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur Greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik mendekati 98,50.

Faktor kunci yang memengaruhi pasangan mata uang meliputi:

  • Meningkatnya permintaan sebagai tempat aman untuk Dolar AS akibat meningkatnya imbal hasil obligasi jangka panjang secara global
  • Kekhawatiran investor yang tumbuh atas tingkat utang pemerintah
  • Putusan pengadilan banding AS yang menentang tarif Presiden Trump, yang mengakibatkan penurunan tajam dalam indeks Wall Street
  • Antisipasi rilis data Nonfarm Payrolls AS (NFP) yang akan datang pada hari Jumat

Investor sedang memantau perkembangan ini dengan perhatian khusus pada laporan NFP, karena ini dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve tentang suku bunga pada pertemuan September. Alat CME FedWatch saat ini menunjukkan kemungkinan 92% untuk pemotongan suku bunga.

Analisis Teknikal: Konsolidasi USD/INR di Atas 88,00

Pasangan USD/INR telah memasuki fase konsolidasi setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa yang baru sekitar 88,50 pada hari Senin. Tren jangka pendek tetap bullish, dengan pasangan tersebut diperdagangkan di atas Rata-Rata Gerak Eksponensial 20-hari (EMA) di 87,69.

Indikator teknis menunjukkan:

  • Indeks Kekuatan Relatif 14-hari (RSI) sedang stabil di atas 60.00, menunjukkan momentum bullish yang berkelanjutan.
  • EMA 20 hari di 87,69 berfungsi sebagai level dukungan kunci
  • Resistensi diperkirakan pada level psikologis 89.00, saat pasangan diperdagangkan di wilayah yang belum dijelajahi.

Para trader harus memantau level ini untuk potensi breakout atau pembalikan dalam sesi-sesi yang akan datang.

Faktor Kunci yang Mempengaruhi Rupee India

Beberapa faktor makroekonomi berperan penting dalam menentukan nilai Rupee India:

  1. Harga Minyak: Ketergantungan India yang tinggi pada minyak impor membuat Rupee sensitif terhadap fluktuasi harga minyak mentah.

  2. Kekuatan Dolar AS: Karena sebagian besar perdagangan internasional dilakukan dalam USD, Rupee sangat dipengaruhi oleh kinerja global Dolar.

  3. Investasi Asing: Tingkat investasi langsung dan tidak langsung asing mempengaruhi permintaan dan nilai Rupee.

  4. Intervensi RBI: Bank Cadangan India secara aktif melakukan intervensi di pasar forex untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

  5. Suku Bunga: Keputusan kebijakan moneter RBI, terutama yang berkaitan dengan suku bunga, mempengaruhi daya tarik Rupee bagi investor internasional.

  6. Inflasi: Tingkat inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mitra dagang India dapat berdampak negatif pada nilai Rupee.

  7. Pertumbuhan Ekonomi: Tingkat pertumbuhan PDB yang kuat dapat menarik lebih banyak investasi asing, yang berpotensi memperkuat Rupee.

  8. Neraca Perdagangan: Defisit perdagangan yang menyusut atau surplus yang tumbuh dapat menyebabkan Rupee yang lebih kuat seiring waktu.

Memahami faktor-faktor ini sangat penting bagi trader dan investor yang ingin menavigasi pasangan mata uang USD/INR dengan efektif.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)