Baru-baru ini, pasar emas menunjukkan tren kenaikan yang kuat, harga emas spot bergerak fluktuatif di level tinggi dalam perdagangan pagi Asia, bertahan di sekitar 4368,89 dolar AS/ons. Perlu dicatat bahwa pada awal minggu ini, harga emas sempat melonjak 2,5%, mencapai rekor tertinggi 4381,29 dolar AS.
Ada berbagai faktor yang mendukung kenaikan harga emas baru-baru ini. Pertama, ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed telah berubah, investor umumnya percaya bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga secara berturut-turut pada bulan Oktober dan Desember tahun ini. Kedua, situasi geopolitik global yang terus tegang, konflik di Timur Tengah dan perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan mendorong aliran dana mencari aman ke pasar emas. Selain itu, penundaan rilis data ekonomi penting akibat pemerintahan AS yang terhenti semakin memperburuk ketidakpastian pasar, yang juga memberikan dukungan untuk kenaikan harga emas.
Analis menunjukkan bahwa meskipun harga emas saat ini berada di level tertinggi sejarah, masih ada potensi untuk terus naik. Namun, investor juga perlu memantau dengan cermat data inflasi yang akan diumumkan minggu ini serta hasil pertemuan Federal Reserve, yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga emas.
Secara keseluruhan, di tengah prospek ekonomi global yang tidak menentu dan meningkatnya risiko geopolitik, daya tarik emas sebagai aset safe haven tradisional semakin meningkat. Namun, investor juga harus tetap berhati-hati saat mengejar kenaikan harga, menimbang potensi risiko dan imbal hasil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar emas menunjukkan tren kenaikan yang kuat, harga emas spot bergerak fluktuatif di level tinggi dalam perdagangan pagi Asia, bertahan di sekitar 4368,89 dolar AS/ons. Perlu dicatat bahwa pada awal minggu ini, harga emas sempat melonjak 2,5%, mencapai rekor tertinggi 4381,29 dolar AS.
Ada berbagai faktor yang mendukung kenaikan harga emas baru-baru ini. Pertama, ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed telah berubah, investor umumnya percaya bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga secara berturut-turut pada bulan Oktober dan Desember tahun ini. Kedua, situasi geopolitik global yang terus tegang, konflik di Timur Tengah dan perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan mendorong aliran dana mencari aman ke pasar emas. Selain itu, penundaan rilis data ekonomi penting akibat pemerintahan AS yang terhenti semakin memperburuk ketidakpastian pasar, yang juga memberikan dukungan untuk kenaikan harga emas.
Analis menunjukkan bahwa meskipun harga emas saat ini berada di level tertinggi sejarah, masih ada potensi untuk terus naik. Namun, investor juga perlu memantau dengan cermat data inflasi yang akan diumumkan minggu ini serta hasil pertemuan Federal Reserve, yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga emas.
Secara keseluruhan, di tengah prospek ekonomi global yang tidak menentu dan meningkatnya risiko geopolitik, daya tarik emas sebagai aset safe haven tradisional semakin meningkat. Namun, investor juga harus tetap berhati-hati saat mengejar kenaikan harga, menimbang potensi risiko dan imbal hasil.