Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, dan perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk menerapkannya dalam bisnis mereka. Teknologi revolusioner ini memiliki potensi untuk mengubah secara mendasar cara kerja kantor, pabrik, dan jaringan distribusi, sekaligus mendorong inovasi di industri seperti farmasi dan otomotif, yang menghasilkan obat-obatan penyelamat hidup dan mobil tanpa pengemudi yang paling aman dan efisien.

Tren ini akan membawa peningkatan pendapatan yang signifikan dan penghematan biaya bagi berbagai industri. Oleh karena itu, raksasa teknologi terkemuka dunia sedang melakukan investasi besar-besaran untuk menangkap pasar potensial ini. Perusahaan seperti Meta Platforms dan Alphabet baru-baru ini meningkatkan proyeksi belanja modal mereka dalam panggilan konferensi laba, yang disebabkan oleh investasi yang terus berlanjut dalam infrastruktur AI. Pada saat yang sama, CEO Nvidia, Jensen Huang, memprediksi bahwa nilai total konstruksi AI pada akhir dekade ini bisa mencapai 3 triliun hingga 4 triliun dolar.

Dalam gelombang investasi ini, ada dua perusahaan semikonduktor yang paling mungkin mendapat manfaat.

Pertama, mari kita lihat Nvidia. Sebagai perancang unit pemrosesan grafis (GPU) terkemuka di dunia, Nvidia tidak hanya berhenti pada desain chip, tetapi juga mengembangkan serangkaian produk dan layanan AI yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai pelanggan. Dari raksasa teknologi hingga perusahaan rintisan kecil, Nvidia siap menyambut undangan kerja sama mereka untuk memasuki bidang AI.

Meskipun basis pelanggan Nvidia sangat beragam, perlu dicatat bahwa sebagian besar pendapatannya berasal dari raksasa teknologi seperti Meta, Alphabet, dan Microsoft. Meskipun Nvidia tidak menyebutkan nama pelanggan terbesar secara spesifik, perusahaan-perusahaan ini telah secara terbuka menyatakan hubungan mereka dengan Nvidia dan semuanya telah berinvestasi besar dalam AI. Misalnya, Meta memperkirakan bahwa belanja modal tahun ini akan berada di antara 66 miliar hingga 72 miliar dolar, di mana sebagian besar akan digunakan untuk mendukung pembangunan AI.

Raksasa teknologi ini berkomitmen untuk membangun platform AI terbaik dengan cara yang paling efisien, dan penyedia chip serta layanan terkait adalah Nvidia. Pada kuartal terakhir, Nvidia melaporkan pendapatannya mengalami pertumbuhan dua digit, dan menyebut permintaan untuk chip terbarunya Blackwell Ultra "tidak biasa". Jelas bahwa raksasa teknologi ini masih mengikuti pemimpin AI ini, dan Nvidia berencana untuk memperbarui produk chip-nya setiap tahun, sehingga tren ini diharapkan akan berlanjut.

Kedua, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) juga memainkan peran kunci dalam gelombang AI ini. Meskipun NVIDIA bertanggung jawab atas desain chip, untuk memasukkan chip ini ke pasar, mereka bergantung pada kemampuan manufaktur TSMC, serta banyak perusahaan lain seperti Advanced Micro Devices dan Broadcom. Menurut informasi publik, TSMC bertanggung jawab untuk memproduksi sekitar 90% chip canggih saat ini, sehingga mereka tidak hanya diuntungkan dari perkembangan NVIDIA, tetapi juga dari pertumbuhan semua perancang chip lainnya dalam gelombang AI.

Selain itu, TSMC sedang mempercepat investasi dalam produksi di Amerika Serikat, dengan tujuan untuk melindungi perusahaan dan pelanggan mereka dari dampak tarif impor di masa depan. Tahun ini, TSMC mengumumkan investasi sebesar 165 miliar dolar AS di Amerika Serikat untuk pembuatan chip, yang mencakup pembangunan enam pabrik wafer canggih, dua pabrik pengemasan, dan satu pusat penelitian dan pengembangan di Arizona. Pabrik pertama telah mencapai produksi skala, pembangunan pabrik kedua telah selesai, dan pembangunan pabrik ketiga telah dimulai. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu TSMC menyederhanakan proses kerja sama dengan perancang chip Amerika, dan memenuhi permintaan yang terus meningkat di tengah peningkatan pengeluaran infrastruktur.

TSMC memiliki catatan keuntungan yang solid, dalam laporan pendapatan terbaru, diperkirakan permintaan AI akan terus tumbuh kuat, berkat peningkatan pengeluaran perusahaan dan negara untuk chip dan produk layanan terkait. Semua ini menguntungkan TSMC, menjadikannya investasi berkualitas yang layak untuk dipegang dalam jangka panjang selama revolusi AI.