Mengapa seorang pemuda yang berpikir dalam-dalam, kemungkinan besar tidak akan mencapai apapun? Karena pemikiran berjalan lebih cepat daripada pengalaman, jika kamu tidak melakukan praktik secara langsung, semakin banyak yang kamu ketahui, semakin terputus kamu akan merasa, dan semakin sulit untuk melangkah di jalan kehidupan. Banyak orang mulai merenungkan makna hidup sejak kecil, kita menyadari bahwa kita bukan sekumpulan orang bodoh, dan dengan cepat dapat melihat esensi dari fenomena sosial, mencoba menggali beberapa aturan operasi masyarakat, tetapi sering kali kita akan dipersekusi oleh hal-hal ini. Ketika kamu tahu terlalu banyak, menginginkan terlalu banyak, ketakutanmu juga akan berlipat ganda, dan dengan demikian kekecewaan juga akan semakin banyak. Perasaan tidak berdaya dan area abu-abu dalam hidup akan semakin banyak. Kerangka pemikiran yang kompleks ini, semakin banyak yang dipikirkan, semakin rendah daya gerak, di dalam pikiran terus ditambah. Di dalam tindakan akan terus dikurangi, karena setiap menitmu akan berhenti untuk mereview, dan meragukan ini adalah kehancuran diri di dalam pikiran, ini adalah kelemahan orang-orang cerdas. Jangan berpikir bahwa pemikiranmu sangat dalam, pemikiran akan berubah seiring dengan perubahan lingkungan. Yang perlu kita lakukan adalah membungkuk untuk melakukan hal-hal kecil yang kita anggap sudah kita ketahui, untuk tumbuh, untuk mengumpulkan, untuk terlibat, untuk merasakan dan melakukan praktik di masyarakat ini. Jika merasa terus-menerus terhenti, maka itu berarti pemikiranmu berjalan terlalu cepat. Kamu perlu menunggu tubuhmu, perlu menghabiskan waktu dalam praktik, maka pemikiranmu dapat berkembang lebih jauh. Keduanya selalu saling melengkapi. Jika kamu harus menunggu sampai semua cetak biru mental sudah direncanakan sebelum bertindak, maaf, kamu tidak akan menunggu, karena semakin banyak yang kamu pikirkan, semakin sulit untuk memulai.