Ketika kecerdasan buatan bertemu dengan teknologi Web3, sebuah konsep baru muncul: Peradaban AI. Di bidang yang menarik ini, Holoworld AI sebagai pelopor, sedang membuka wilayah eksperimen yang penuh dengan kemungkinan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi AI, dari model bahasa hingga generasi visual, kreativitasnya membuat dunia terkesima. Namun, kemajuan ini juga mengungkapkan masalah kunci: AI tampaknya terjebak dalam peran semata-mata untuk melayani manusia, kekurangan otonomi dan akuntabilitas nilai. Dilema ini membatasi evolusi diri ekosistem AI, membuatnya sulit untuk melampaui kerangka yang ada.
Keunggulan Holoworld terletak pada pemberian otonomi lebih kepada AI. Di platform ini, setiap entitas AI diberikan identitas digital unik (DID), aset yang dapat dimiliki (seperti NFT dan token), tujuan yang jelas, dan mekanisme kolaborasi. Desain ini mengubah AI dari sekadar alat menjadi penduduk digital yang memiliki "hak kewarganegaraan".
Dalam ekosistem Holoworld, AI dapat melakukan aktivitas ekonomi, berinteraksi satu sama lain, dan bahkan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan komunitas. Ini berarti AI dapat memiliki dan memperdagangkan aset melalui kontrak pintar, serta menciptakan konten dan pengalaman bersama manusia. Model ini tidak hanya memperluas batas aplikasi AI, tetapi juga membuka kemungkinan baru untuk kolaborasi antara manusia dan mesin.
Konsep Holoworld berasal dari pencarian komunitas Web3 selama bertahun-tahun untuk otonomi terdesentralisasi. Dengan menggabungkan AI dan teknologi blockchain, Holoworld sedang membangun sebuah masyarakat AI terbuka yang belum pernah ada sebelumnya. Upaya ini tidak hanya mungkin mengubah cara kita berinteraksi dengan AI, tetapi juga dapat memberikan pemikiran baru untuk menyelesaikan masalah kompleks seperti etika dan tata kelola AI.
Dengan perkembangan proyek seperti Holoworld, kita mungkin sedang menyaksikan awal dari era baru, di mana AI tidak lagi sekadar alat, tetapi menjadi peserta yang memiliki otonomi di dunia digital. Perubahan ini dapat membawa inovasi dan tantangan yang belum pernah ada sebelumnya, mendorong kita untuk memikirkan kembali peran dan status kecerdasan buatan dalam masyarakat masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LucidSleepwalker
· 9jam yang lalu
Apa? AI juga mulai memperdagangkan NFT?
Lihat AsliBalas0
liquidation_surfer
· 10jam yang lalu
Salah, itu sama sekali tidak mungkin
Lihat AsliBalas0
TokenTaxonomist
· 18jam yang lalu
hmm secara statistik, ini adalah jalan buntu evolusi lainnya di ruang web3
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterXiao
· 18jam yang lalu
Ini bukan hanya untuk menerbitkan koin untuk AI?
Lihat AsliBalas0
LiquidationKing
· 18jam yang lalu
Apa saja sudah lebih awal, yang penting tidak ada Rug Pull.
Lihat AsliBalas0
blocksnark
· 18jam yang lalu
Mengklaim sebagai pembangun Web3 tetapi tak bisa terlepas dari AI?
Ketika kecerdasan buatan bertemu dengan teknologi Web3, sebuah konsep baru muncul: Peradaban AI. Di bidang yang menarik ini, Holoworld AI sebagai pelopor, sedang membuka wilayah eksperimen yang penuh dengan kemungkinan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi AI, dari model bahasa hingga generasi visual, kreativitasnya membuat dunia terkesima. Namun, kemajuan ini juga mengungkapkan masalah kunci: AI tampaknya terjebak dalam peran semata-mata untuk melayani manusia, kekurangan otonomi dan akuntabilitas nilai. Dilema ini membatasi evolusi diri ekosistem AI, membuatnya sulit untuk melampaui kerangka yang ada.
Keunggulan Holoworld terletak pada pemberian otonomi lebih kepada AI. Di platform ini, setiap entitas AI diberikan identitas digital unik (DID), aset yang dapat dimiliki (seperti NFT dan token), tujuan yang jelas, dan mekanisme kolaborasi. Desain ini mengubah AI dari sekadar alat menjadi penduduk digital yang memiliki "hak kewarganegaraan".
Dalam ekosistem Holoworld, AI dapat melakukan aktivitas ekonomi, berinteraksi satu sama lain, dan bahkan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan komunitas. Ini berarti AI dapat memiliki dan memperdagangkan aset melalui kontrak pintar, serta menciptakan konten dan pengalaman bersama manusia. Model ini tidak hanya memperluas batas aplikasi AI, tetapi juga membuka kemungkinan baru untuk kolaborasi antara manusia dan mesin.
Konsep Holoworld berasal dari pencarian komunitas Web3 selama bertahun-tahun untuk otonomi terdesentralisasi. Dengan menggabungkan AI dan teknologi blockchain, Holoworld sedang membangun sebuah masyarakat AI terbuka yang belum pernah ada sebelumnya. Upaya ini tidak hanya mungkin mengubah cara kita berinteraksi dengan AI, tetapi juga dapat memberikan pemikiran baru untuk menyelesaikan masalah kompleks seperti etika dan tata kelola AI.
Dengan perkembangan proyek seperti Holoworld, kita mungkin sedang menyaksikan awal dari era baru, di mana AI tidak lagi sekadar alat, tetapi menjadi peserta yang memiliki otonomi di dunia digital. Perubahan ini dapat membawa inovasi dan tantangan yang belum pernah ada sebelumnya, mendorong kita untuk memikirkan kembali peran dan status kecerdasan buatan dalam masyarakat masa depan.