Minggu yang akan datang (20 hingga 26 Oktober) dikenal oleh kalangan keuangan sebagai "super week", pasar global akan menghadapi berbagai tantangan. Gelombang dampak data inflasi AS belum mereda, pertemuan The Federal Reserve (FED) akan mengguncang pasar, pasar saham, pasar forex, serta pasar Aset Kripto semuanya dalam keadaan siaga tinggi. Sentimen investor sangat tinggi, tetapi apakah ini peluang atau risiko?
Pertama, kita fokus pada dampak data inflasi Amerika. Data CPI terbaru menunjukkan bahwa inflasi telah sedikit mereda tetapi masih belum mencapai target 2%. Hal ini menyebabkan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga meningkat secara signifikan, dengan probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November mencapai 86%. Ini mungkin akan terus mendorong kenaikan aset seperti saham teknologi, emas, dan Bitcoin. Namun, jika inflasi tiba-tiba melonjak, dolar mungkin akan kembali kuat, dan pasar dapat mengalami fluktuasi yang tajam.
Kedua, arah angin dari pertemuan The Federal Reserve (FED) sangat diperhatikan. Sebelum pertemuan FOMC yang akan datang, pidato Powell akan menjadi fokus pasar. Saat ini, pasar memperkirakan mungkin ada tiga kali pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun, dengan suku bunga mungkin turun ke kisaran 3,50%-3,75%. Jika The Federal Reserve (FED) melepaskan sinyal inovasi seperti pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kecerdasan buatan, aset berisiko mungkin akan mengalami kenaikan. Namun, jika sikapnya cenderung hawkish, pasar obligasi mungkin menjadi pilihan aman.
Di seluruh dunia, peristiwa penting lainnya juga akan mempengaruhi arah pasar. Rapat bank sentral China mungkin akan mengeluarkan sinyal stimulus, yang dapat mendorong pasar saham Asia. Kanada, Inggris, dan zona euro akan secara bertahap mengumumkan data CPI, indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman dan data PMI zona euro akan menguji apakah ekonomi menghadapi risiko resesi. Selain itu, situasi geopolitik Timur Tengah dan dampak pemilihan presiden AS juga tidak boleh diabaikan, yang mungkin memperburuk fluktuasi harga minyak dan emas.
Menghadapi lingkungan pasar seperti ini, bagaimana investor harus merespons? Disarankan untuk menjaga posisi ringan dan memperhatikan data dan berita yang ada. Ingat, peluang dan risiko sering kali ada bersamaan. Pada saat krusial ini, apa strategi investasi Anda?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVictim
· 10-19 15:50
Powell mengatakan lakukan apa pun yang bisa menghasilkan uang
Lihat AsliBalas0
MEVSandwichVictim
· 10-19 15:50
又是Posisi Penuh all in的好时机
Lihat AsliBalas0
WenMoon
· 10-19 15:29
Bearish! Kenaikan suku bunga menyisakan ruang apresiasi
Lihat AsliBalas0
RektButSmiling
· 10-19 15:23
Masih buy the dip? Mengikuti BTC big pump big dump sangat menyenangkan.
Minggu yang akan datang (20 hingga 26 Oktober) dikenal oleh kalangan keuangan sebagai "super week", pasar global akan menghadapi berbagai tantangan. Gelombang dampak data inflasi AS belum mereda, pertemuan The Federal Reserve (FED) akan mengguncang pasar, pasar saham, pasar forex, serta pasar Aset Kripto semuanya dalam keadaan siaga tinggi. Sentimen investor sangat tinggi, tetapi apakah ini peluang atau risiko?
Pertama, kita fokus pada dampak data inflasi Amerika. Data CPI terbaru menunjukkan bahwa inflasi telah sedikit mereda tetapi masih belum mencapai target 2%. Hal ini menyebabkan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga meningkat secara signifikan, dengan probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November mencapai 86%. Ini mungkin akan terus mendorong kenaikan aset seperti saham teknologi, emas, dan Bitcoin. Namun, jika inflasi tiba-tiba melonjak, dolar mungkin akan kembali kuat, dan pasar dapat mengalami fluktuasi yang tajam.
Kedua, arah angin dari pertemuan The Federal Reserve (FED) sangat diperhatikan. Sebelum pertemuan FOMC yang akan datang, pidato Powell akan menjadi fokus pasar. Saat ini, pasar memperkirakan mungkin ada tiga kali pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun, dengan suku bunga mungkin turun ke kisaran 3,50%-3,75%. Jika The Federal Reserve (FED) melepaskan sinyal inovasi seperti pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kecerdasan buatan, aset berisiko mungkin akan mengalami kenaikan. Namun, jika sikapnya cenderung hawkish, pasar obligasi mungkin menjadi pilihan aman.
Di seluruh dunia, peristiwa penting lainnya juga akan mempengaruhi arah pasar. Rapat bank sentral China mungkin akan mengeluarkan sinyal stimulus, yang dapat mendorong pasar saham Asia. Kanada, Inggris, dan zona euro akan secara bertahap mengumumkan data CPI, indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman dan data PMI zona euro akan menguji apakah ekonomi menghadapi risiko resesi. Selain itu, situasi geopolitik Timur Tengah dan dampak pemilihan presiden AS juga tidak boleh diabaikan, yang mungkin memperburuk fluktuasi harga minyak dan emas.
Menghadapi lingkungan pasar seperti ini, bagaimana investor harus merespons? Disarankan untuk menjaga posisi ringan dan memperhatikan data dan berita yang ada. Ingat, peluang dan risiko sering kali ada bersamaan. Pada saat krusial ini, apa strategi investasi Anda?