Kiyosaki memperingatkan bahwa inflasi dan kegagalan kebijakan mengikis nilai nyata dolar AS.
Dia menyarankan para investor untuk melindungi kekayaan melalui aset nyata seperti emas, perak, dan Bitcoin.
Memprediksi krisis 2025, Kiyosaki menyebut mata uang fiat “sampah” dan mendorong pergeseran dari tabungan tunai.
Pendidik keuangan dan penulis “Rich Dad Poor Dad” Robert Kiyosaki sekali lagi mengutuk struktur moneter global, menyebut dolar AS sebagai “uang palsu.” Dalam sebuah postingan terbaru di X, Kiyosaki menyatakan bahwa sistem keuangan saat ini “rusak dan korup,” dengan klaim bahwa sistem ini sangat menguntungkan orang kaya sambil merugikan orang miskin dan kelas menengah.
Emas telah menjadi bagian penting dari pesan Kiyosaki tentang pelestarian kekayaan. Ia memandangnya sebagai dasar dari “uang nyata,” yang kontras dengan apa yang ia sebut “mata uang pemerintah palsu.” Menurutnya, permintaan emas yang konsisten dan pasokan yang terbatas menjadikannya sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan, terutama selama periode inflasi.
Kiyosaki sering menunjukkan bahwa meskipun aset digital seperti Bitcoin adalah inovatif, emas tetap abadi, menawarkan perlindungan terhadap penurunan daya beli uang fiat. Ia mencatat bahwa kenaikan harga emas adalah cerminan dari inflasi dan tanda peringatan akan kelemahan sistemik dalam sistem keuangan global.
Selain itu, ia berargumen bahwa uang yang dikeluarkan pemerintah sedang kehilangan nilai karena inflasi dan salah kelola kebijakan, yang ia yakini telah menciptakan ketidaksetaraan yang semakin meluas. Kiyosaki memperingatkan bahwa lonjakan harga emas, perak, dan Bitcoin dapat menandakan tekanan inflasi yang lebih dalam. Ia menulis bahwa sementara aset-aset ini meningkat, “harga kehidupan” terus meningkat, membuat kondisi hidup lebih sulit bagi sebagian besar orang.
Risiko Inflasi dan Pencarian Tempat Aman
Kiyosaki menegaskan keyakinannya bahwa inflasi mengurangi daya beli dan bahwa tabungan tradisional dalam mata uang fiat rentan. Dia mendesak investor untuk melindungi diri mereka dengan memegang aset fisik alih-alih uang yang diterbitkan pemerintah. Menurutnya, pelestarian kekayaan yang sebenarnya tergantung pada memiliki apa yang dia sebut “aset nyata,” emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum, yang dia anggap sebagai aset aman di pasar yang tidak pasti.
Dalam peringatannya, Kiyosaki menunjukkan bahwa kenaikan biaya barang dan jasa adalah akibat langsung dari struktur moneter yang cacat. Ia menggambarkan inflasi sebagai beban yang paling berat ditanggung oleh orang-orang miskin dan kelas menengah, memperkuat ketimpangan ekonomi. Pesannya berfokus pada kelangsungan hidup finansial daripada keuntungan, menyarankan bahwa melindungi kekayaan dalam aset alternatif sangat penting seiring dengan percepatan inflasi.
Perak sebagai Investasi yang Dihargai
Di antara aset yang dipromosikan Kiyosaki, perak tampaknya menjadi pilihan utamanya. Ia menyoroti keterjangkauannya dan meningkatnya permintaan, mencatat bahwa perak telah lama “dimanipulasi.” Dalam salah satu pernyataannya, ia menulis bahwa jika diberi $100, ia akan membeli lebih banyak koin perak alih-alih menabung dalam bentuk uang tunai.
Selain itu, Kiyosaki telah berulang kali meramalkan apa yang dia sebut sebagai “kecelakaan terbesar dalam sejarah dunia,” yang dia harapkan akan terjadi pada tahun 2025. Dia memperingatkan bahwa volatilitas yang sedang berlangsung di pasar kripto dan tradisional bisa menjadi tanda awal dari penurunan ini. Mengacu pada mata uang fiat sebagai “aset yang dicetak,” dia mendorong individu untuk menjauh dari menabung dalam bentuk tunai, dengan menegaskan bahwa inflasi “mengubah uang tunai para penabung menjadi sampah.”
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Robert Kiyosaki Menyebut Dolar AS sebagai "Uang Palsu" di Tengah Kekhawatiran Inflasi
Pendidik keuangan dan penulis “Rich Dad Poor Dad” Robert Kiyosaki sekali lagi mengutuk struktur moneter global, menyebut dolar AS sebagai “uang palsu.” Dalam sebuah postingan terbaru di X, Kiyosaki menyatakan bahwa sistem keuangan saat ini “rusak dan korup,” dengan klaim bahwa sistem ini sangat menguntungkan orang kaya sambil merugikan orang miskin dan kelas menengah.
Emas telah menjadi bagian penting dari pesan Kiyosaki tentang pelestarian kekayaan. Ia memandangnya sebagai dasar dari “uang nyata,” yang kontras dengan apa yang ia sebut “mata uang pemerintah palsu.” Menurutnya, permintaan emas yang konsisten dan pasokan yang terbatas menjadikannya sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan, terutama selama periode inflasi.
Kiyosaki sering menunjukkan bahwa meskipun aset digital seperti Bitcoin adalah inovatif, emas tetap abadi, menawarkan perlindungan terhadap penurunan daya beli uang fiat. Ia mencatat bahwa kenaikan harga emas adalah cerminan dari inflasi dan tanda peringatan akan kelemahan sistemik dalam sistem keuangan global.
Selain itu, ia berargumen bahwa uang yang dikeluarkan pemerintah sedang kehilangan nilai karena inflasi dan salah kelola kebijakan, yang ia yakini telah menciptakan ketidaksetaraan yang semakin meluas. Kiyosaki memperingatkan bahwa lonjakan harga emas, perak, dan Bitcoin dapat menandakan tekanan inflasi yang lebih dalam. Ia menulis bahwa sementara aset-aset ini meningkat, “harga kehidupan” terus meningkat, membuat kondisi hidup lebih sulit bagi sebagian besar orang.
Risiko Inflasi dan Pencarian Tempat Aman
Kiyosaki menegaskan keyakinannya bahwa inflasi mengurangi daya beli dan bahwa tabungan tradisional dalam mata uang fiat rentan. Dia mendesak investor untuk melindungi diri mereka dengan memegang aset fisik alih-alih uang yang diterbitkan pemerintah. Menurutnya, pelestarian kekayaan yang sebenarnya tergantung pada memiliki apa yang dia sebut “aset nyata,” emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum, yang dia anggap sebagai aset aman di pasar yang tidak pasti.
Dalam peringatannya, Kiyosaki menunjukkan bahwa kenaikan biaya barang dan jasa adalah akibat langsung dari struktur moneter yang cacat. Ia menggambarkan inflasi sebagai beban yang paling berat ditanggung oleh orang-orang miskin dan kelas menengah, memperkuat ketimpangan ekonomi. Pesannya berfokus pada kelangsungan hidup finansial daripada keuntungan, menyarankan bahwa melindungi kekayaan dalam aset alternatif sangat penting seiring dengan percepatan inflasi.
Perak sebagai Investasi yang Dihargai
Di antara aset yang dipromosikan Kiyosaki, perak tampaknya menjadi pilihan utamanya. Ia menyoroti keterjangkauannya dan meningkatnya permintaan, mencatat bahwa perak telah lama “dimanipulasi.” Dalam salah satu pernyataannya, ia menulis bahwa jika diberi $100, ia akan membeli lebih banyak koin perak alih-alih menabung dalam bentuk uang tunai.
Selain itu, Kiyosaki telah berulang kali meramalkan apa yang dia sebut sebagai “kecelakaan terbesar dalam sejarah dunia,” yang dia harapkan akan terjadi pada tahun 2025. Dia memperingatkan bahwa volatilitas yang sedang berlangsung di pasar kripto dan tradisional bisa menjadi tanda awal dari penurunan ini. Mengacu pada mata uang fiat sebagai “aset yang dicetak,” dia mendorong individu untuk menjauh dari menabung dalam bentuk tunai, dengan menegaskan bahwa inflasi “mengubah uang tunai para penabung menjadi sampah.”