Ekonom terkenal Larry Summers sekali lagi menarik perhatian publik. Ahli yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan Clinton ini, empat tahun yang lalu dengan tepat memprediksi masalah inflasi yang mungkin ditimbulkan oleh paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden. Kini, ia kembali memberikan peringatan, menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat menghadapi inflasi signifikan yang disebabkan oleh kebijakan internalnya sendiri.
Summers menunjukkan bahwa meskipun ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang tidak terduga dalam menghadapi banyak tantangan, kemakmuran permukaan ini mungkin menutupi masalah yang lebih mendalam. Ia menyerukan kepada para pemimpin bisnis untuk lebih memperhatikan arah kebijakan ekonomi saat ini, percaya bahwa kebijakan ini sedang mendorong AS menuju model ekonomi populis yang mirip dengan daerah Amerika Latin.
'Situasi ekonomi saat ini sangat kompleks,' kata Summers. 'Mengingat kuatnya konsumsi dan momentum investasi bisnis, lingkungan kebijakan yang relatif longgar, serta tanda-tanda kenaikan ekspektasi inflasi, saya sekarang lebih khawatir tentang masalah inflasi daripada resesi ekonomi.'
Summers menjelaskan tiga alasan mengapa kinerja ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang melebihi ekspektasi: pertama, kebijakan populis seringkali dapat menghasilkan efek positif dalam jangka pendek, meskipun dalam jangka panjang mungkin berdampak negatif; kedua, volatilitas pasar yang tajam dapat mendorong penyesuaian kebijakan; terakhir, optimisme yang dibawa oleh teknologi baru seperti kecerdasan buatan sebagian dapat mengimbangi dampak negatif dari kebijakan yang tidak menguntungkan.
Dalam hal kebijakan moneter, pandangan Summers berbeda dengan Federal Reserve. Ia berpendapat bahwa suku bunga netral harus mendekati 4%, yang berarti bahwa kebijakan moneter saat ini mungkin terlalu longgar. Pandangan ini dari Summers memicu pertanyaan tentang posisi kebijakan Federal Reserve.
Secara keseluruhan, peringatan Summers mengingatkan kita bahwa, meskipun ekonomi AS saat ini tampak kuat, risiko yang mendasarinya tidak boleh diabaikan. Para pembuat kebijakan dan pelaku ekonomi perlu waspada terhadap risiko jangka panjang yang mungkin tersembunyi di balik kemakmuran jangka pendek, untuk memastikan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PanicSeller69
· 10-18 10:48
The Federal Reserve (FED) kali ini bermain besar
Lihat AsliBalas0
GateUser-beba108d
· 10-18 10:45
Ternyata menunggu Dianggap Bodoh
Lihat AsliBalas0
RealYieldWizard
· 10-18 10:44
Dollar baru-baru ini big dump ah
Lihat AsliBalas0
CommunityLurker
· 10-18 10:35
Lebih baik Cut Loss, Bear Market akan segera datang.
Lihat AsliBalas0
ForkItAll
· 10-18 10:32
Kebangkitan jangka pendek hanyalah ilusi
Lihat AsliBalas0
GasWrangler
· 10-18 10:31
secara teknis, ini adalah kebijakan moneter yang terbukti sub-optimal
Ekonom terkenal Larry Summers sekali lagi menarik perhatian publik. Ahli yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan Clinton ini, empat tahun yang lalu dengan tepat memprediksi masalah inflasi yang mungkin ditimbulkan oleh paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden. Kini, ia kembali memberikan peringatan, menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat menghadapi inflasi signifikan yang disebabkan oleh kebijakan internalnya sendiri.
Summers menunjukkan bahwa meskipun ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang tidak terduga dalam menghadapi banyak tantangan, kemakmuran permukaan ini mungkin menutupi masalah yang lebih mendalam. Ia menyerukan kepada para pemimpin bisnis untuk lebih memperhatikan arah kebijakan ekonomi saat ini, percaya bahwa kebijakan ini sedang mendorong AS menuju model ekonomi populis yang mirip dengan daerah Amerika Latin.
'Situasi ekonomi saat ini sangat kompleks,' kata Summers. 'Mengingat kuatnya konsumsi dan momentum investasi bisnis, lingkungan kebijakan yang relatif longgar, serta tanda-tanda kenaikan ekspektasi inflasi, saya sekarang lebih khawatir tentang masalah inflasi daripada resesi ekonomi.'
Summers menjelaskan tiga alasan mengapa kinerja ekonomi AS menunjukkan ketahanan yang melebihi ekspektasi: pertama, kebijakan populis seringkali dapat menghasilkan efek positif dalam jangka pendek, meskipun dalam jangka panjang mungkin berdampak negatif; kedua, volatilitas pasar yang tajam dapat mendorong penyesuaian kebijakan; terakhir, optimisme yang dibawa oleh teknologi baru seperti kecerdasan buatan sebagian dapat mengimbangi dampak negatif dari kebijakan yang tidak menguntungkan.
Dalam hal kebijakan moneter, pandangan Summers berbeda dengan Federal Reserve. Ia berpendapat bahwa suku bunga netral harus mendekati 4%, yang berarti bahwa kebijakan moneter saat ini mungkin terlalu longgar. Pandangan ini dari Summers memicu pertanyaan tentang posisi kebijakan Federal Reserve.
Secara keseluruhan, peringatan Summers mengingatkan kita bahwa, meskipun ekonomi AS saat ini tampak kuat, risiko yang mendasarinya tidak boleh diabaikan. Para pembuat kebijakan dan pelaku ekonomi perlu waspada terhadap risiko jangka panjang yang mungkin tersembunyi di balik kemakmuran jangka pendek, untuk memastikan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.