Baru-baru ini, platform pasar Blockchain terkenal OpenSea mengalami serangkaian perubahan besar. Menurut berita terbaru, perusahaan tersebut melakukan pemecatan besar-besaran, mengurangi jumlah karyawan dari 175 menjadi 70 orang, termasuk 60 karyawan tetap dan 10 pekerja kontrak. Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan transformasi "ringkas dan fleksibel" perusahaan, sambil menghapus posisi manajemen teknis dan secara menyeluruh menerapkan model kerja jarak jauh.
Perlu dicatat bahwa OpenSea sedang bertransformasi menjadi "platform perdagangan cryptocurrency penuh". Ide inovatif ini konon berasal dari inspirasi istri CEO Devin Finzer, Guo Yuqi. Sementara itu, perusahaan juga telah mencapai kemajuan penting dalam hal regulasi. Pada bulan Februari tahun ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menghentikan penyelidikan mengenai apakah OpenSea beroperasi sebagai bursa sekuritas yang tidak berlisensi.
Dalam hal lokasi geografis, OpenSea memilih untuk memindahkan kantornya ke Miami. Keputusan ini membuat perusahaan secara hukum tidak dianggap sebagai "lembaga pengiriman uang" di Amerika Serikat. Perlu dicatat bahwa OpenSea tidak pernah mengelola aset pengguna, sehingga tidak terikat oleh persyaratan KYC (kenali pelanggan Anda) yang wajib.
Selain itu, OpenSea juga telah mendirikan yayasan independen, yang diperkirakan akan menerbitkan tokennya sendiri dalam waktu dekat. Namun, mengenai rincian spesifik penerbitan token, Finzer tidak mengungkapkan informasi lebih lanjut.
Perubahan ini mencerminkan upaya OpenSea untuk beradaptasi dan berinovasi di pasar cryptocurrency yang cepat berubah. Meskipun menghadapi tantangan seperti PHK, perusahaan tampaknya sedang mempersiapkan jalan untuk perkembangan di masa depan, termasuk memperluas jangkauan bisnis dan mengeksplorasi peluang baru.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, platform pasar Blockchain terkenal OpenSea mengalami serangkaian perubahan besar. Menurut berita terbaru, perusahaan tersebut melakukan pemecatan besar-besaran, mengurangi jumlah karyawan dari 175 menjadi 70 orang, termasuk 60 karyawan tetap dan 10 pekerja kontrak. Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan transformasi "ringkas dan fleksibel" perusahaan, sambil menghapus posisi manajemen teknis dan secara menyeluruh menerapkan model kerja jarak jauh.
Perlu dicatat bahwa OpenSea sedang bertransformasi menjadi "platform perdagangan cryptocurrency penuh". Ide inovatif ini konon berasal dari inspirasi istri CEO Devin Finzer, Guo Yuqi. Sementara itu, perusahaan juga telah mencapai kemajuan penting dalam hal regulasi. Pada bulan Februari tahun ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menghentikan penyelidikan mengenai apakah OpenSea beroperasi sebagai bursa sekuritas yang tidak berlisensi.
Dalam hal lokasi geografis, OpenSea memilih untuk memindahkan kantornya ke Miami. Keputusan ini membuat perusahaan secara hukum tidak dianggap sebagai "lembaga pengiriman uang" di Amerika Serikat. Perlu dicatat bahwa OpenSea tidak pernah mengelola aset pengguna, sehingga tidak terikat oleh persyaratan KYC (kenali pelanggan Anda) yang wajib.
Selain itu, OpenSea juga telah mendirikan yayasan independen, yang diperkirakan akan menerbitkan tokennya sendiri dalam waktu dekat. Namun, mengenai rincian spesifik penerbitan token, Finzer tidak mengungkapkan informasi lebih lanjut.
Perubahan ini mencerminkan upaya OpenSea untuk beradaptasi dan berinovasi di pasar cryptocurrency yang cepat berubah. Meskipun menghadapi tantangan seperti PHK, perusahaan tampaknya sedang mempersiapkan jalan untuk perkembangan di masa depan, termasuk memperluas jangkauan bisnis dan mengeksplorasi peluang baru.