Dalam bidang pembayaran lintas batas, stablecoin menunjukkan keunggulan yang signifikan. Mereka tidak hanya dapat memberikan kecepatan transaksi yang lebih cepat, tetapi juga secara signifikan menurunkan biaya, bahkan mendukung transaksi dengan jumlah kecil. Menurut statistik, hingga 96% transaksi stablecoin dapat diselesaikan dalam satu jam, lebih dari setengah transaksi memiliki biaya transaksi di bawah 3%, sementara 42% dari jumlah transaksi bahkan kurang dari 10 dolar. Karakteristik ini menjadikan stablecoin pilihan yang ideal untuk pembayaran lintas batas.
Namun, stablecoin juga tidak sepenuhnya tanpa risiko. Begitu terjadi peristiwa depegging, dampaknya bisa menjadi bencana. Baru-baru ini, stablecoin terbesar ketiga di dunia, USDE, mengalami peristiwa depegging yang serius. Dalam waktu hampir dua jam, harganya berfluktuasi secara drastis, turun hingga 0,65 dolar. Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita akan kelemahan pasar stablecoin.
Mengingat ketidakpastian pasar stablecoin, bagi investor biasa, penting untuk memilih jenis stablecoin yang akan dipegang dengan hati-hati. Saat ini, pasar umumnya menganggap USDT dan USDC sebagai pilihan yang relatif aman. Untuk stablecoin lainnya, investor mungkin perlu lebih berhati-hati, mempertimbangkan potensi risiko dan imbalannya.
Secara keseluruhan, meskipun stablecoin menunjukkan potensi besar dalam pembayaran lintas batas, risiko inheren yang dimilikinya tidak bisa diabaikan. Investor harus tetap waspada, memperhatikan dinamika pasar, dan melakukan manajemen risiko sambil menikmati kenyamanan yang ditawarkan oleh stablecoin.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam bidang pembayaran lintas batas, stablecoin menunjukkan keunggulan yang signifikan. Mereka tidak hanya dapat memberikan kecepatan transaksi yang lebih cepat, tetapi juga secara signifikan menurunkan biaya, bahkan mendukung transaksi dengan jumlah kecil. Menurut statistik, hingga 96% transaksi stablecoin dapat diselesaikan dalam satu jam, lebih dari setengah transaksi memiliki biaya transaksi di bawah 3%, sementara 42% dari jumlah transaksi bahkan kurang dari 10 dolar. Karakteristik ini menjadikan stablecoin pilihan yang ideal untuk pembayaran lintas batas.
Namun, stablecoin juga tidak sepenuhnya tanpa risiko. Begitu terjadi peristiwa depegging, dampaknya bisa menjadi bencana. Baru-baru ini, stablecoin terbesar ketiga di dunia, USDE, mengalami peristiwa depegging yang serius. Dalam waktu hampir dua jam, harganya berfluktuasi secara drastis, turun hingga 0,65 dolar. Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita akan kelemahan pasar stablecoin.
Mengingat ketidakpastian pasar stablecoin, bagi investor biasa, penting untuk memilih jenis stablecoin yang akan dipegang dengan hati-hati. Saat ini, pasar umumnya menganggap USDT dan USDC sebagai pilihan yang relatif aman. Untuk stablecoin lainnya, investor mungkin perlu lebih berhati-hati, mempertimbangkan potensi risiko dan imbalannya.
Secara keseluruhan, meskipun stablecoin menunjukkan potensi besar dalam pembayaran lintas batas, risiko inheren yang dimilikinya tidak bisa diabaikan. Investor harus tetap waspada, memperhatikan dinamika pasar, dan melakukan manajemen risiko sambil menikmati kenyamanan yang ditawarkan oleh stablecoin.