Analisis teknikal berperan vital dalam trading cryptocurrency, dengan sejumlah indikator utama yang memberikan insight bernilai. Moving Average Convergence Divergence (MACD) memudahkan identifikasi arah dan kekuatan tren melalui perbandingan dua moving average. Relative Strength Index (RSI) mengukur momentum untuk menunjukkan kondisi overbought maupun oversold. Indikator KDJ, yang menggabungkan Stochastic Oscillator dan RSI, memberikan gambaran lebih menyeluruh atas momentum harga serta potensi pembalikan. Bollinger Bands, terdiri atas moving average tengah beserta pita atas dan bawah, membantu trader menilai volatilitas serta potensi breakout harga.
Indikator | Tujuan | Metrik Utama |
---|---|---|
MACD | Arah dan kekuatan tren | MACD line, Signal line, Histogram |
RSI | Momentum dan kondisi overbought/oversold | Skala 0–100 (70+ overbought, 30- oversold) |
KDJ | Momentum harga dan potensi pembalikan | K line, D line, J line |
Bollinger Bands | Volatilitas dan potensi breakout | Upper band, Middle band, Lower band |
Jika digunakan bersamaan, indikator-indikator ini membekali trader dengan perangkat analisis pasar secara menyeluruh demi pengambilan keputusan yang tepat. Dengan memahami dan menerapkan tools teknikal tersebut, trader kripto dapat meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi titik masuk dan keluar potensial, mengelola risiko, dan mengoptimalkan strategi trading di pasar crypto yang fluktuatif.
Moving average crossover adalah alat efektif untuk mengenali potensi titik masuk maupun keluar dalam trading BAS. Strategi ini membandingkan dua moving average dengan periode berbeda guna menghasilkan sinyal beli dan jual. Sebagai contoh, ketika moving average jangka pendek melintasi di atas moving average jangka panjang, hal ini menandakan tren bullish dan titik masuk potensial. Sebaliknya, jika moving average jangka pendek melintasi di bawah moving average jangka panjang, ini bisa menjadi sinyal tren bearish sekaligus titik keluar potensial.
Untuk menunjukkan efektivitas strategi ini, berikut data harga BAS pada Oktober 2025:
Tanggal | Harga | MA 5 hari | MA 20 hari | Sinyal |
---|---|---|---|---|
2025-10-13 | 0,0508 | 0,0236 | 0,0193 | Beli |
2025-10-14 | 0,0883 | 0,0333 | 0,0210 | Tahan |
2025-10-15 | 0,0770 | 0,0443 | 0,0229 | Tahan |
2025-10-16 | 0,1419 | 0,0710 | 0,0263 | Tahan |
2025-10-17 | 0,0703 | 0,0857 | 0,0301 | Potensi Jual |
Data ini memperlihatkan moving average 5 hari yang melintasi di atas moving average 20 hari pada 13 Oktober dapat menjadi sinyal titik masuk yang menguntungkan, di mana harga kemudian naik dari $0,0508 ke $0,1419 selama tiga hari berikutnya. Trader yang menerapkan strategi ini berpeluang meraih profit signifikan pada periode tersebut.
Volume-price divergence merupakan teknik analisis teknikal yang kuat untuk mengantisipasi pembalikan tren di pasar BNB Attestation Service (BAS). Dengan menganalisis hubungan antara volume perdagangan dan pergerakan harga, trader bisa melihat potensi perubahan sentimen pasar. Misalnya, jika harga BAS naik namun volume perdagangan turun, ini bisa menandakan pelemahan uptrend. Sebaliknya, penurunan harga yang dibarengi penurunan volume bisa mengindikasikan potensi pembalikan tren ke atas. Analisis ini sangat relevan jika mencermati pergerakan harga BAS terbaru. Pada 17 Oktober 2025, BAS menyentuh all-time high di $0,17051, lalu harga turun ke $0,07031 dengan lonjakan volume dari 47.957.925 menjadi 68.079.554. Divergensi tersebut mengarah pada potensi pembalikan tren, yang terbukti dengan rebound harga ke $0,12245 pada 18 Oktober dan volume tinggi yang bertahan di 63.850.597. Trader yang menggunakan analisis volume-price divergence dapat mengantisipasi pembalikan ini serta berpeluang memperoleh keuntungan dari lonjakan harga sebesar 74% dari titik terendah.
Tanggal | Harga ($) | Volume |
---|---|---|
2025-10-16 | 0,14194 | 47.957.925 |
2025-10-17 | 0,07031 | 68.079.554 |
2025-10-18 | 0,12245 | 63.850.597 |