Pada 2025, pasar cryptocurrency mengalami fluktuasi besar, dengan Bitcoin dan Ethereum menjadi motor utama pergerakan. Harga Bitcoin menunjukkan volatilitas tinggi, menembus rekor tertinggi sebelum terkoreksi tajam. Ethereum, yang berada di posisi kedua, memperlihatkan pola serupa dengan pergerakan yang sedikit lebih moderat. Sepanjang tahun, pasar didominasi periode sentimen bullish ekstrem yang disusul oleh penurunan tajam, menandakan proses pematangan ekosistem kripto yang masih berjalan.
Metode | Bitcoin (BTC) | Ethereum (ETH) |
---|---|---|
Harga Tertinggi | $87.500 | $9.800 |
Harga Terendah | $42.000 | $3.200 |
Volatilitas | 45% | 38% |
Pergerakan harga ini didorong sejumlah faktor, seperti perkembangan regulasi, adopsi institusi, dan kemajuan teknologi. Semakin terintegrasinya cryptocurrency dengan sistem keuangan konvensional memicu lonjakan aktivitas pasar. Selain itu, perkembangan decentralized finance (DeFi) dan non-fungible tokens (NFTs) terus meningkatkan minat terhadap Ethereum dan mendorong pergerakan harganya. Volatilitas yang tinggi di pasar ini menegaskan pentingnya strategi manajemen risiko bagi investor yang beroperasi di lanskap dinamis ini.
Analisis level support dan resistance utama pada cryptocurrency utama memberikan wawasan penting bagi trader dan investor. Untuk Phoenix (PHB), pergerakan harga terbaru menunjukkan area kunci yang perlu dicermati. PHB mencatat support kuat di sekitar $0,50, terbukti dari beberapa kali pantulan pada level tersebut dalam sebulan terakhir. Di sisi atas, resistance terbentuk di sekitar $0,60, membentuk rentang perdagangan yang relatif sempit.
Jenis Level | Level Harga (USD) |
---|---|
Support | 0,50 |
Resistance | 0,60 |
Support $0,50 bertepatan dengan moving average 200 hari, sehingga semakin memperkuat signifikansinya. Jika harga menembus ke bawah level ini, potensi koreksi lebih dalam ke $0,45 terbuka. Sebaliknya, penembusan tegas di atas resistance $0,60 berpotensi memicu reli untuk menguji harga tertinggi terbaru di $0,65.
Pola volume memperlihatkan lonjakan aktivitas perdagangan di area-area kunci ini, menandakan pentingnya level tersebut bagi pelaku pasar. Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di kisaran tengah, belum memberi sinyal arah yang jelas. Trader sebaiknya memantau pergerakan harga di sekitar zona support dan resistance kritis ini, karena breakout atau breakdown bisa menjadi pemicu pergerakan besar selanjutnya untuk PHB.
Pergerakan harga Bitcoin kerap memberi dampak besar pada pasar cryptocurrency secara keseluruhan, termasuk altcoin seperti Phoenix (PHB). Untuk memperjelas hubungan ini, berikut data korelasi antara Bitcoin dan PHB dalam beberapa periode waktu:
Rentang Waktu | Korelasi BTC-PHB |
---|---|
1 Bulan | 0,78 |
3 Bulan | 0,82 |
6 Bulan | 0,85 |
Angka-angka korelasi ini menunjukkan hubungan positif yang sangat kuat antara pergerakan harga Bitcoin dan PHB. Ketika harga Bitcoin naik, PHB umumnya ikut bergerak naik, walau terkadang dengan besaran yang berbeda. Fenomena ini dikenal sebagai “efek dominasi Bitcoin” dalam pasar kripto.
Namun, perlu diingat bahwa korelasi tidak selalu berarti kausalitas. Meski pengaruh Bitcoin signifikan, ada faktor lain yang bisa memengaruhi harga PHB. Misalnya, pada 10 Oktober 2025, PHB mengalami penurunan tajam dari $0,6235 ke $0,1335, kemungkinan lebih dipicu oleh berita proyek atau peristiwa pasar tertentu, bukan hanya oleh pergerakan Bitcoin.
Pemahaman atas korelasi ini penting bagi trader dan investor dalam menyusun strategi investasi altcoin. Dengan memantau tren Bitcoin, pelaku pasar dapat mengantisipasi arah pergerakan altcoin seperti PHB, namun tetap memperhatikan faktor-faktor khusus yang dapat menyebabkan penyimpangan dari korelasi tersebut.