Pada tahun 2025, ChainOpera AI (COAI) mencatat lonjakan aktivitas on-chain yang signifikan, dengan transaksi meningkat 300% dan alamat aktif melampaui 3 juta. Pertumbuhan ini sejalan dengan tren pasar cryptocurrency secara umum, di mana jaringan blockchain utama lainnya juga mengalami peningkatan signifikan dalam keterlibatan pengguna. Tabel berikut menampilkan perbandingan pertumbuhan COAI dengan jaringan terkemuka lainnya:
Jaringan | Pertumbuhan Transaksi | Alamat Aktif |
---|---|---|
COAI | 300% | 3 juta+ |
BNB Chain | 151% | 3,46 juta |
Ethereum | Mendekati ATH | Mendekati ATH |
Kinerja COAI yang menonjol didorong oleh platform AI full-stack inovatif yang mengintegrasikan aplikasi AI, platform pengembang, dan infrastruktur terdesentralisasi. Pendekatan ini berhasil menarik basis pengguna yang terus berkembang, tercermin dari lonjakan alamat aktif. Komitmen platform pada kolaborasi cerdas melalui agen dan model AI yang dimiliki komunitas mendapatkan respons positif dari pengguna, sehingga mendorong peningkatan aktivitas on-chain. Selain itu, posisi strategis COAI di sektor AI dan blockchain memanfaatkan minat yang terus bertumbuh pada kedua teknologi tersebut, berkontribusi pada adopsi yang pesat dan pertumbuhan volume transaksi di tahun 2025.
Analisis terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam ekosistem token COAI. Satu entitas menguasai sekitar setengah dompet COAI dengan pendapatan tertinggi, mengumpulkan total keuntungan hingga $13 juta. Konsentrasi kekayaan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait desentralisasi dan keadilan di platform ChainOpera AI. Untuk gambaran lebih jelas, berikut distribusi kepemilikan COAI:
Jenis Entitas | Persentase Dompet | Total Keuntungan |
---|---|---|
Entitas Besar Tunggal | ~50% | $13 juta |
Pemegang Lainnya | ~50% | Tidak diketahui |
Tingkat sentralisasi seperti ini berpotensi mempengaruhi dinamika pasar dan tata kelola token. Misalnya, token COAI baru-baru ini mengalami lonjakan harga tajam, melampaui $5 dengan kenaikan lebih dari 50% hanya dalam 24 jam. Volatilitas ini kemungkinan dipicu oleh aksi pemegang besar. Selain itu, kapitalisasi pasar COAI kini mencapai $18,4 miliar, dengan suplai beredar sebanyak 196.479.267 token. Konsentrasi kekayaan pada segelintir pihak meningkatkan risiko manipulasi pasar dan bisa menghambat upaya platform dalam membangun kecerdasan kolaboratif melalui kepemilikan komunitas.
Volume perdagangan COAI di BSC perpetual futures melonjak tajam, menembus angka $100 miliar dan secara signifikan meningkatkan likuiditasnya. Pencapaian ini terjadi selama musim BNB di bulan Oktober, menandai tonggak penting bagi cryptocurrency ini. Pada 6 Oktober saja, volume perdagangan COAI dalam 24 jam melonjak menjadi $320 juta, menandakan aktivitas pasar yang sangat tinggi di sekitar aset digital ini. Peningkatan volume perdagangan yang besar ini secara langsung memperkuat struktur pasar COAI, menghasilkan aksi harga yang volatil namun tetap kokoh.
Untuk memperjelas besarnya pencapaian ini, berikut perbandingan kinerja COAI dengan cryptocurrency lainnya:
Cryptocurrency | Volume Perdagangan 24 Jam | Bunga Terbuka |
---|---|---|
COAI | $320 juta | $77,6 juta |
PEPE | $3,9 miliar | $330,0 juta |
DOT | $6,1 miliar | $303,7 juta |
Meski volume perdagangan COAI tampak lebih kecil, pertumbuhan pesat dan pencapaian $100 miliar di BSC perpetual futures menegaskan peran COAI yang semakin penting di ekosistem cryptocurrency. Lonjakan likuiditas ini menarik lebih banyak trader dan investor, sehingga berpotensi meningkatkan penemuan harga serta efisiensi pasar COAI.