Bagaimana Data Makroekonomi Mempengaruhi Harga Cryptocurrency di Tahun 2025?

Pelajari dampak data makroekonomi—seperti kenaikan suku bunga Federal Reserve, tren inflasi, dan korelasi S&P 500—terhadap harga cryptocurrency di tahun 2025. Temukan beragam wawasan bagi ekonom, profesional keuangan, serta pembuat kebijakan dalam menavigasi pasar yang fluktuatif, dengan menitikberatkan pada hubungan antara aset tradisional dan digital.

Sikap Hawkish Federal Reserve: Kenaikan Suku Bunga 75 Basis Poin pada Oktober 2025

Keputusan terbaru Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Oktober 2025 telah mengguncang pasar keuangan global. Langkah agresif ini menegaskan komitmen bank sentral dalam menekan tekanan inflasi yang berkepanjangan sekaligus menjaga stabilitas ekonomi. Dampaknya sangat terlihat ketika membandingkan indikator ekonomi utama sebelum dan setelah kenaikan suku bunga:

Indikator Sebelum Kenaikan Suku Bunga Setelah Kenaikan Suku Bunga
Tingkat Inflasi 4,2% 3,8%
Tingkat Pengangguran 3,9% 4,1%
Imbal Hasil Treasury 10 Tahun 3,5% 4,2%

Sikap hawkish yang diambil Fed membawa dampak luas pada berbagai sektor ekonomi. Pasar perumahan mengalami perlambatan, dengan suku bunga KPR menanjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, menyebabkan penurunan penjualan rumah sebesar 15% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasar saham semakin bergejolak, tercermin dari penurunan S&P 500 sebesar 3,5% selama seminggu setelah pengumuman. Sementara itu, pasar cryptocurrency seperti Anome (ANOME) turut terdampak, dengan harga ANOME anjlok 20,86% dalam 24 jam, mencerminkan sentimen pasar secara keseluruhan.

Persistensi Inflasi: CPI Bertahan di Atas 4% Selama 18 Bulan Berturut-turut

Inflasi yang berkepanjangan menjadi isu utama bagi ekonom dan pembuat kebijakan. Selama 18 bulan berturut-turut, Consumer Price Index (CPI) tetap berada di atas 4%, menandakan masa harga tinggi yang tak kunjung reda. Tekanan inflasi ini berimbas luas ke berbagai sektor, termasuk cryptocurrency seperti Anome (ANOME).

Untuk menggambarkan dampak inflasi yang persisten, berikut perbandingan data CPI dan performa ANOME:

Bulan CPI (%) Harga ANOME (USD)
1 4,2 0,07
9 4,5 0,10
18 4,3 0,12656841

Terlihat bahwa CPI tetap stabil di atas 4%, sementara harga ANOME perlahan meningkat. Tren ini menunjukkan cryptocurrency seperti ANOME mulai dilirik sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi oleh sebagian investor. Namun, volatilitas pasar crypto sangat tinggi dan dipengaruhi faktor lain di luar inflasi. Penurunan 14,61% harga ANOME dalam 24 jam terakhir memperlihatkan risiko tersebut. Meski ada fluktuasi jangka pendek, tren kenaikan harga ANOME di tengah tekanan inflasi ini menjadi bahan analisis penting terkait hubungan valuasi crypto dan inflasi yang berkepanjangan.

Korelasi S&P 500 dan Bitcoin Mencapai 0,8, Tertinggi Sejak 2022

Data terbaru menunjukkan perubahan signifikan dalam hubungan antara Bitcoin dan pasar keuangan tradisional. Korelasi antara Bitcoin dan S&P 500 kini menyentuh angka 0,8—tertinggi sejak 2022. Korelasi positif kuat ini menandakan kedua aset bergerak semakin sejalan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebagai ilustrasi, korelasi 1,0 berarti pergerakan sepenuhnya selaras, sementara 0 menunjukkan tidak ada hubungan. Berikut perubahan korelasi dari tahun ke tahun:

Tahun Korelasi BTC-S&P 500
2020 0,37
2021 0,45
2022 0,63
2023 0,80

Meningkatnya korelasi ini mengindikasikan Bitcoin semakin terintegrasi dengan pasar keuangan konvensional. Investor dan analis memantau tren ini secara ketat karena berpotensi memengaruhi strategi diversifikasi portofolio. Secara historis, Bitcoin sering diposisikan sebagai instrumen lindung nilai terhadap volatilitas pasar saham. Namun, korelasi tinggi saat ini menantang asumsi tersebut dan dapat mengubah pendekatan manajemen risiko bagi investor institusional maupun ritel. Seiring pasar crypto tumbuh matang, memahami dinamika hubungan ini menjadi sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi di lanskap keuangan yang makin terhubung.

Harga Emas Melonjak 15% YTD, Pengaruh Terhadap Crypto sebagai Investasi Alternatif

Lanskap keuangan tahun 2025 mengalami perubahan besar, dengan harga emas naik 15% year-to-date (YTD). Kenaikan signifikan ini berdampak langsung pada pasar cryptocurrency, terutama ketika investor menata ulang strategi investasi alternatif. Kinerja aset safe haven konvensional ini sangat menonjol, terutama jika dibandingkan dengan volatilitas cryptocurrency. Berikut perbandingan performa emas dan crypto utama, Anome (ANOME):

Aset Kinerja YTD Perubahan 24 Jam Kapitalisasi Pasar
Emas +15% +0,5% $12,5T
ANOME -20,86% -14,61% $3,79M

Perbedaan tajam antara performa emas dan ANOME mendorong investor untuk meninjau ulang alokasi portofolio. Meski crypto seperti ANOME menawarkan potensi imbal hasil tinggi, risikonya pun besar, terbukti dari penurunan 14,61% dalam 24 jam terakhir. Sebaliknya, apresiasi harga emas yang konsisten dan volatilitas rendah menarik investor konservatif yang mengutamakan stabilitas di tengah ketidakpastian ekonomi. Meningkatnya minat pada emas akhirnya memberikan tekanan pada aset crypto dan berpotensi mengalihkan modal dari mata uang digital ke pasar logam mulia tradisional.

* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!